
Mengganti oli sendiri di rumah sering dianggap cara paling gampang untuk menghemat biaya perawatan mobil. Cukup beli oli, siapkan dongkrak, buka baut pembuangan, lalu isi ulang. Gampang, kan? Nyatanya, kalau salah langkah sedikit saja, bukannya hemat malah bisa bikin dompet jebol. Itulah yang dialami seorang pemilik Mazda CX-90 di Kanada.
Awalnya, niatnya sederhana: menghemat biaya servis oli yang di bengkel resmi bisa tembus 120 dolar Kanada atau sekitar Rp 1,4 jutaan. Dengan modal peralatan seadanya, ia pun mencoba mengganti oli sendiri. Namun, apesnya, saat mendongkrak mobil dan membuka bak oli (oil pan), bagian tersebut justru pecah.
Masalahnya, oil pan pada Mazda CX-90 bukan sekadar wadah oli biasa. Komponen ini dirancang menjadi bagian struktural yang menyokong kekuatan rangka mobil. Jadi, kerusakan kecil di oil pan otomatis membuat proses perbaikan jadi jauh lebih rumit. Mesin dan transmisi harus diturunkan terlebih dahulu untuk mengganti komponen itu.
Hasilnya? Bukannya hemat, justru keluar biaya perbaikan superfantastis: sekitar 6.000 dolar Kanada atau setara Rp 71 jutaan! Waktu pengerjaan pun memakan lebih dari 12 jam. Semua gara-gara satu kesalahan kecil saat niat irit dengan mengganti oli sendiri.
Maka dari itu percayakan ganti oli mobil hanya di Agus Lio Ban

Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kisah ini jadi pengingat penting buat para pemilik mobil:
- Mobil modern makin kompleks
Jangan anggap semua mobil sama. Pada beberapa model, oil pan, filter oli, bahkan posisi baut pembuangan bisa berbeda dan butuh peralatan khusus. - Risiko lebih besar daripada penghematan
Hemat Rp 1 jutaan, tapi berpotensi keluar puluhan juta kalau salah langkah. Perhitungkan risiko sebelum memutuskan melakukannya sendiri. - Peralatan & pengalaman sangat penting
Ganti oli memang terlihat mudah, tapi tanpa dongkrak yang aman, kunci torsi yang sesuai, dan pengalaman, kerusakan bisa terjadi sewaktu-waktu. - Bengkel bukan sekadar tempat ganti oli
Selain mengganti oli, bengkel biasanya sekaligus mengecek kondisi lain, mulai dari rem, filter, hingga suspensi. Sesuatu yang sering dilewatkan kalau hanya ganti oli sendiri.
Kesimpulan
Niat hemat itu bagus, tapi jangan sampai jadi bomerang. Untuk hal-hal sederhana seperti isi angin ban atau cek air radiator, DIY (do it yourself) mungkin aman. Namun, untuk komponen vital seperti mesin, oli, dan transmisi, ada baiknya tetap serahkan pada ahlinya.
Seperti kata pepatah, murah di depan, mahal di belakang. Dalam kasus ini, niat irit justru bikin nyesel bukan main lho sob!